Sepakbola merupakan cabang olahraga permainan tim yang mengandalkan kerjasama dalam permainannya dengan tujuan mencetak gol sebanyak-banyaknya. Pola penyerangan dalam sepakbola merupakan taktik dan strategi yang digunakan untuk mencetak gol, tidak lupa pula untuk mempertahankan dari serangan lawan maka perlu adanya pola pertahanan yang baik, pola ini dapat berkaitan dengan formasi yang digunakan atau taktik yang dipakai oleh sebuah tim.
Sebelum mempelajari pola penyerangan, pola pertahanan dan formasi dalam permainan sepakbola, kita harus mengetahui nama posisi dalam sepakbola. Yaitu sebagai berikut:
A. Penjaga Gawang (Goalkeeper)
Posisi penjaga gawang ini merupakan posisi dengan kemampuan khusus . Tugas seorang penjaga gawang yaitu mencegah bola masuk ke dalam gawang. Penjaga gawang umumnya memiliki kemampuan yang mutlak dibutuhkan seperti refleks yang baik,kecepatan,postur ideal,dan lain sebagainya untuk mencegah terjadinya goal.
B. Pemain Belakang (Defender)
Pemain belakang merupakan pemain yang sering disebut juga pemain “bek” dibagi menjadi dua yaitu:
1. Bek Tengah
Bek tengah berfungsi menjaga sektor tengah pertahanan(dalam beberapa kasus,seperti counter attack disaat bek sayap terlambat kembali,bek tengah bisa menjaga sektor sayap).
2. Bek Sayap
Bek sayap berfungsi untuk menjaga sektor pertahanan sayap dan juga bertugas maju membantu serangan tim dari sektor sayap dengan memberikan dukungan serangan maupun melalui umpan kepada penyerang serta berperan aktif dalam setiap pertandingan. Bek sayap diisi oleh dua pemain, kanan dan kiri sehingga posisi ini merupakan posisi pemain yang fleksible antara bertahan dan menyerang.
C. Pemain Gelandang (Midfielder)
Pemain tengah atau gelandang adalah seorang pemain yang posisinya berada di antara para penyerang dan para bek. Fungsi utama mereka adalah mendapatkan dan menjaga penguasaan bola, serta memberikan bola kepada para penyerang. Namun ada juga gelandang yang tugasnya lebih bertahan, dan ada pula yang posisinya hampir seperti seorang penyerang. Pemain gelandang dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Gelandang Bertahan
2. Gelandang Sayap
3. Gelandang Tengah
D. Pemain Penyerang (Striker)
Penyerang merupakan posisi yang paling dekat dengan gawang lawan. Tugas utama seorang penyerang adalah mencetak gol. Posisi penyerang adalah posisi yang membutuhkan tiga hal utama: kecepatan, teknik, dan bakat. Bila salah satu syarat di atas tidak terwujud, sulit menjadi penyerang yang andal. Penyerang juga membutuhkan naluri dan konsentrasi yang tajam. Pemain penyerang bisa dikategorikan menjadi tiga yaitu:
1. Penyerang Bayangan
Penyerang bayangan/penyerang lubang/ merupakan posisi dibelakang penyerang murni dengan tugas untuk memberikan umpan akurat kepada penyerang murni, membuka pertahanan lawan, mengupayakan gol untuk timnya serta membantu pertahanan saat dibutuhkan.
2. Penyerang Murni
Penyerang utama bertugas untuk membuat goal untuk timnya.
3. Penyerang Sayap
Penyerang sayap ini memiliki tugas selain mencetak goal juga sebagai pengumpan kepada penyerang murni untuk mencetak goal.
Setelah mengenal nama posisi pemain dalam sepakbola, Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai pola penyerangan, pola pertahanan dan formasi dalam permainan sepakbola yaitu sebagai berikut :
A. Pola Penyerangan Dalam Permainan Sepakbola
Permainan sepakbola merupakan cabang olahraga permainan tim dengan tujuan permainannya adalah untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan secara sportif hingga memperoleh kemenangan. Pola penyerangan yang baik tidak lepas dari ketajaman serangan baik dari individu maupun kerjasama tim, maka diperlukan susunan pola penyerangan sebai berikut:
1. Adanya pemain yang bertugas sebagai pengatur serangan.
2. Adanya pemain yang bertugas sebagai pembantu serangan.
3. Adanya pemain yang bertugas sebagai penembak utama untuk mencetak gol.
4. Adanya pemain yang bertugas sebagai pemancing bertahan lawan agar teman satu tim dapat menerobos ke daerah lawan.
Pola penyerangan akan berhasil apabila dibuat sedemikian rupa dengan kombinasi serangan yang bervasiasi, selain itu pemain penyerang harus mencari titik terlemah dari pemain lawan. Pola penyerangan yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1. Pola tersusun, baik dalam situasi menggiring bola maupun tidak.
Pola penyerangan yang sudah disusun menurut posisi pemainnya, jadi dalam pola ini setiap pemain tidak boleh keluar dari posisinya yang biasa disebut dengan free role play. Posisi menyerang bersamaan baik yang menguasai maupun tidak menguasai bola dengan memanfaatkan lebar lapangan.
Pola tersusun dalam penyerangan sepak bola
Sumber : Ahmad, (2020), Modul Pembelajaran SMA PJOK
2. Pola Penyerangan Pertahanan Lawan Yang Rapat.
Pola penyerangan yang dilakukan dengan melakukan operan-operan bola panjang denga langsung atau wall pass guna memancing para pemain lawan untuk keluar dari barisan pertahanannya. Caranya yaitu dengan memanfaatkan para pemain sayap kiri dan kanan sehingga pertahanan tim lawan menjadi berantakan atau kacau.
3. Pola mencari ruang kosong.
Upaya untuk mencari ruang kosong dari marking atau penjagaan lawan. Seperti pola yang dimainkan no 1 dan no 2 gambar dibawah ini:
Pola mencari ruang kosong
Sumber : Ahmad, (2020), Modul Pembelajaran SMA PJOK
B. Pola Pertahanan Dalam Permainan Sepak Bola
Pola pertahanan merupakan suatu sisasat yang dijalankan oleh pemain secara individu maupun kelompok dalam sebuah tim terhadap lawan dengan tujuan menahan serangan, mempertahankan wilayah dan untuk merampas bola sehingga tidak terjadi gol.
1. Man to man
Setiap pemain membayangi satu lawan (satu lawan satu).
Man to man merupakan cara bertahan satu lawan satu yang dilakukan di daerah pertahanan. Setiap pemain lawan yang masuk ke daerah pertahanan, maka pemain lawan tersebut harus dikawal dengan ketat kemanapun ia bergerak di daerah yang harus dipertahankan, jika pemain lawan sudah keluar dari daerah yang dijaganya, maka bukan tugasya lagi. Akan tetapi penjaga tersebut harus selalu siap dan waspada terhadap kemungkinan adanya pemain lain yang masuk ke daerah yang dijaganya.


Man to man defense
Sumber : Ahmad, (2020), Modul Pembelajaran SMA PJOK
2. Zone marking
Setiap pemain bertanggung jawab atas daerah pertahanannya.
Pola pertahanan zone marking adalah seorang pemain menjaga daerah tertentu di daerah pertahanan sehingga setiap pemain lawan yang masuk ke daerah tertentu itu menjadi tugas pemain yang bersangkutan. Secara singkatnya yaitu bertahan di daerahnya sensidiri dengan cara membentuk formasi.
Zone marking dengan formasi 4-4-2
Sumber : Ahmad, (2020), Modul Pembelajaran SMA PJOK
3. Pola pertahanan kombinasi “Man to man defense dan Zone marking”
Pola pertahanan ini yang paling kompleks, karena ssetiap pemain menjaga lawannya dan tiba-tiba berpindah tempat. Kemudian tugasnya diserahkan kepada teman tim nya yang lebih dekat. Pola pertahanan ini akan berhasil dengan baik apabila koordinasi antar pemain dan tanggung jawab pemain perlini akan daerahnya masing masing juga baik. Koordinasi antar pemain dalam mengatur fungsi dan tugas pemain yang berada di belakang, tengah, depan. Dalam tanggung jawab taktik lainnya baik secara individu maupun kelompok, sehingga permainan dapat terkoordinasi dengan rapi, sebagai pengatur lapangan tanggung jawab penuh ada pada kapten tim. Pola pertehanan bisa berupa formasi 5-3-2, 5-4-1. Pada intinya pola dasar pada pola ini yaitu gabungan antara pola pertahanan man to man dan zone marking.
C. Formasi Dalam Permainan Sepak Bola
Dalam menerapkan pola penyerangan dan pertahanan maka harus sesuai dengan formasi yang dipilih. Formasi dalam permainan sepakbola yang ditetapkan pada peraturan sepakbola merupakan cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain dengan posisi yang ditempatinya. Hal tersebut berlaku saat melakukan pola penyerangan maupun pola pertahanan. Dengan formasi ini, setiap permain telah mengetahui tugas utamanya, daerah atau ruang gerak masing-masing serta memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang atau bertahan dan kemana harus bergerak. Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoodinir dengan rapi dan kerjasama antar pemain akan lebih terarah. Setiap formasi mempunyai ciri-ciri dan menuntut kualitas atau tingkat kemampuan yang berbeda-beda.
Beberapa contoh formasi yang bisa dilakukan dalam permainan sepakbola, sebagai berikut:
1. Formasi 4-4-2
Formasi dengan menggunakan 4 bek, 4 pemain tengah dan 2 penyerang. Formasi ini lebih menekankan permainan sepakbola yang penyerangannya dilakukan di bagian sayap, dengan begitu assist dan umpan lambung sangat memungkinkan berbuah gol. Dibawah ini adalah posisi dari formasi 4-4-2:
a. Centre back dalam formasi ini ada 2, yang memiliki peran untuk bertahan ketika mendapat serangan dari lawan, biasanya 2 centre back ini memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar agar dapat menghalau bola-bola dari udara, pemain ini juga harus bisa menjaga para striker lawan.
b. Midfielder dalam formasi ini ada 2, yang bertugas untuk membantu pertahanan saat diserang lawan dan membantu penyerangan saat menyerang, kedua pemain ini sangat sentral pada pertandingan, karena baiknya pertandingan ditentukan oleh 2 pemain tengah ini. Kedua pemain ini wajib memiliki kreaifitas yang tinggi dalam bermain saat bertahan dan menyerang.
c. Pemain winger beroprasi dipinggir lapangan yang bertugas untuk memberikan bola pada striker yang siap menerima bola di depan. Pemain ini biasamya memiliki kecepatan dan akselerasi yang tinggi agar dapat bersaing dengan winger lawan dalam adu lari.
d. Striker bertugas untuk membuat gol ke gawang lawan sebanyak mungkin, permainan striker ditentukan dari para pemain tengah dan pemain sayap, karena mereka yang memberikan bola pada striker pada tim.
Gambar formasi 4-4-2
2. Formasi 5-4-1
Formasi dengan menggunakan 5 bek, 4 pemain tengah dan 1 penyerang. Formasi ini mengandalakan defense yang kuat dan bersiap untuk melakukan serangan balik. Dengan 2 wing bek yang dapat maju kedepan saat serangan balik dan 2 side midfield yang bertugas memberi umpan kepada target man, formasi ini akan menjadi formasi serangan balik yang menakutkan.
Gambar formasi 5-4-1
3. Formasi 3-4-3
Merupakan formasi yang mengunakan 2 gelandangnya (gelandang kiri dan kanan) bisa berperan menjadi Winger Bek. formasi 3 Bek di belakang akan menjadi Bek Murni yang khusus menjaga lini belakang. memakai 4 gelandang di depannya, 2 gelandang kanan dan kiri tersebut biasanya di ambil dari wing bek yang di buat maju kedepan. sehingga berperan untuk maju dan bertahan. 2 gelandang lagi akan di posisikan di tengah untuk menjadi playmaker. 3 orang di depan akan menjadi striker. 1 striker tengah, 2 striker kanan dan kiri, dan semuanya sejajar.
Gambar formasi 3-4-3
4. Formasi 3-5-2
Formasi ini menggunakan 3 pemain bek yang sejajar, 5 pemain tengah dengan 1 gelandang bertahan murni dan 2 gelandang serang atau sebaliknya 2 pemain winger di sisi kanan dan kiri, lalu dengan 2 pemain depan sebagai striker.
Gambar formasi 3-5-2
Berikut beberapa contoh bentuk formasi. Formasi yang dipakai oleh sebuah tim dalam permainan sepak bola selalu berubah-ubah tergantung dari kondisi yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya penggunaan formasi ini adalah untuk bertahan, menyerang dan normal.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. (2020). PERMAINAN BOLA BESAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS XII. Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
J.Lumba Fkip. (2009). Modul Sepak Bola.
Tim Kesebelasan Sepak Bola. (2017). Modul Sepak Bola Olahraga dan Rekreasi Paket B Setara SMP/MTS. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.